Minggu, 20 Mei 2012

4 masalah gizi di Indonesia


a.   KEP (Kekurangan Energi Protein)

Tanda-tanda Biokimia :

·         Nilai Prealbumin dalam kaitannya dengan Status Gizi
Status gizi
Nilai prealbumin µ/dl)
Baik *)
23,8 ± 0,9
Gizi sedang *)
16,5 ± 0,8
Gizi kurang *)
Marasmus **)
12,4 ± 1,0
Gizi buruk *)
Marasmus-Kwash*)
7,6  ± 0,6
Marasmus-kwash.
3,3 ± 0.2
Kwashiorkor **)
Ket: *) klasifikasi
Waterloo , **) , *)
Klasifikasi Welcome

·         Batasan dan interpretasi kadar serum protein dan serum albumin

senyawa (g/dl)
Umur (th)
kurang
margin
cukup
1. Serum albumin
<1
-
< 2,5
2,5+
1- 5
-
< 3
3 +
6  - 16
-
< 3,5
3,5+
16 +
< 2,8
2,8-3,4
3,5+
Wanita hamil
< 3
3 -3,4
3,5+
2.Serum protein
<1
-
< 2,5
5,0+
1- 5
-
< 3
5,5 +
6  - 16
-
< 3,5
6,0+
16 +
6,0
6,0 - 6,4
6,5+
Wanita hamil
5,5
5,5 - 5,9
6,0+





1   1.    Kwashiokor

           Tanda-tanda Klinis :
·         Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki (dorsum pedis)
·         Wajah membulat dan sembab (Moon Face)
·         Pandangan mata sayu
·         Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
·         Perubahan status mental, apatis, dan rewel
·         Pembesaran hati
·         Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk
·         Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)
·         Sering disertai:penyakit infeksi, (umumnya akut)
·         anemia
·         diare.


   
     2.    Marasmus


        Tanda-tanda Klinis :
·         Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit
·         Wajah seperti orang tua
·         Cengeng, rewel
·         Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (pada daerah pantat tampak seperti memakai celana longgar/”baggy pants”)
·         Perut cekung
·         Iga gambang
·         Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronis berulang),
·         diare

3  Marasmus-Kwashiokor

Tanda-tanda Klinis :

·         Tanda klinis gabungan antara marasmus dan kwashiorkor
·         terjadi penurunan berat badan dibawah 60 % dari normal.
·         Gambaran yang utama ialah kwashiorkor edema dengan atau tanpa lesi kulit, pengecilan otot, dan pengurangan lemak bawah kulit seperti pada marasmus
·         Jika edema dapat hilang pada awal pengobatan, penampakan penderita akan menyerupai marasmus.

b.   Gondok

Tanda-tanda Klinis :

·         Grade 0           : normal. Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datara maupun tengadah maksimal dan dengan palpasi tidak teraba
·         Grade I A        : kelenjar gondok tidak terlihaat, baik datar maupun tengadah maksimal, tapi dengan palpasi terasa > ruas terakhir ibu jari penderita
·         Grade I B        : kelenjar gondok dengan inspeksi datara tidak terlihat tetapi dengan tengadah maksimal terlihat dan dengan palpasi teraba > grade I A
·         Grade II           : kelenjar gondok dengan inspeksi datar terlihat dan dengan palpasi teraba lebih besar daripada grade I B
·         Grade III          : kelenjar gondok cukup terlihat, dapat terlihat pada jarak 6m atau lebih.

Tanda-tanda Biokimia :

·         Tahap 1       : gondok endemik dengan rata-rata lebih dari 50 mg/gr kreatinin di dalam urin. Pada keadaan ini suplai hormon tiroid cukup untuk perkembangan fisik dan mental yang cukup.

·         Tahap 2            : gondok endemik dengan ekskresi yodium dalam urin rata-rata 25-50 mg/gr kreatinin pada kondisi ini sekresi hormon tiroid boleh jadi tidak cukup sehingga menanggung risiko hipotiroidisme tetapitidak sampai kreatinisme.

·         Tahap 3            : gondok endemik dengan rata-rata ekskresi yodium dalamurin kurang dari 25 mg/gr kreatinin. Pada kondisi ini populasimemiliki risiko menderita kreatinisme

c.   Anemia 

Tanda-tanda Klinis :

1.    Rambut rapuh dan halus.
2.    Kuku tipis, rata, mudah patah, bentuk seperti sendok (koilonikia).
3.    Atropi Papilla lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin, mengkilat, merah daging, meradang dan sakit.
4.    Timbul Stomatitis Angularis (pecah-pecah) dengan kemerahan dan rasa sakit di sudut-sudut mulut).
5.    Malnutrisi.
6.    Cepat lelah, taki kardi, palpitasi dan takipnea pada latihan fisik

Tanda-tanda Biokimia :

1.    Besi plasma kurang dari 40 mg per 100 ml.
2.    Hb 6 – 7 mg per 100 ml.
3.    Kadar Hb normal untuk  wanita 12-14 gr/dl, sedangkan untuk pria 13-16 gr/dl.
4.    Nilai ambang batas penentuan status Anemia menurut WHO 1975 :
  
Kelompok
Batas nilai Hb (g/dl)
        Bayi/balita
11,0
        Usia sekolah
12,0
        Ibu hamil
11,0
        Pria dewasa
13,0
        Wanita dewasa
12,0

5.    Batasan Anemia menurut Depkes 1995
  
Kelompok
Batas normal Hb (g/dl)
        Anak balita
11,0
       Usia sekolah                                 
12,0
       Ibu hamil
11,0
       Pria dewasa
13,0
       Wanita dewasa
12,0
       Ibu menyusui > 3 bl
12,0


d.   KVA (Kekurangan Vitamin A)

Tanda-tanda Klinis :

Tanda-tanda dan gejala klinis KVA pada mata menurut klasifikasi WHO / USAIDUNICEF / HKI / IVACG, 1996 sebagai berikut :

1.    Buta senja = rabun senja = rabun ayam = XN

      Tanda-tanda :
-       Buta senja terjadi akibat gangguan pada sel batang retina.
-   Pada keadaan ringan, sel batang retina sulit beradaptasi di ruang yang remang-remang setelah lama berada di cahaya terang.
-  Penglihatan menurun pada senja hari, dimana penderita tidak dapat melihat di lingkungan yang kurang cahaya, sehingga disebut buta senja.

Untuk mendeteksi apakah anak menderita buta senja dengan cara :
-       Bila anak sudah dapat berjalan, anak tersebut akan membentur/menabrak benda didepannya, karena tidak dapat melihat.
-       Bila anak belum dapat berjalan, agak sulit untuk mengatakan anak tersebut buta senja. Dalam keadaan ini biasanya anak diam memojok bila didudukkan ditempat kurang cahaya karena tidak dapat melihat benda ataupun makanan didepannya.

2.    Xerosis Konjungtiva = X1 A



Tanda-tanda :
-       Selaput lender bola mata tampak kurang mengkilat atau terlihat sedikit kering, berkeriput dan berpigmentasi dengan permukaan kasar dan kusam
-       Orang tua sering mengeluh mata anak tampak kering atau berubah warna menjadi kecoklatan.

3.   Xerosis Konjungtiva dan bercak bitot = X1 B

Tanda-tanda :

-       Tanda-tanda xerosis konjungtiva (X1A) ditambah bercak bitot yaitu bercak putih seperti bsa sabun atau keju terutama di daerah celah mata sisi luar.
-       Bercak ni merupakan penumpukan keratin dan sel epitel yang merupakan tanda khas pada penderita xeroftalmia, sehingga dipakai sebagai criteria penentuan prevalensi kurang vitamin A dalam masyarakat.

Dalam keadaan berat : 
-       Tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjungtiva.
-       Konjungtiva tampak menebal, berlipat-lipat dan berkerut.
-       Orang tua mengeluh mata anaknya tampak bersisik.

4. Xerosis Kornea = X2
Tanda-tanda :
-       Kekeringan pada konjungtiva berlanjut sampai kornea
-       Kornea tampak suram dan kering dengan permukaan tampak kasar.
-       Keadaan umum anak biasanya buruk (gizi buruk dan menderita penyakit infeksi dan sistemik lain)

5. Keratomalasia dan Ulcus Kornea = X3A, X3B
 Tanda-tanda :
-       Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus.
-       Tahap X3A : bila kelainan mengenai kurang dari 1/3 permukaan kornea
-       Tahap X3B : bila kelainan mengenai semua atau lebih dar 1/3 permukaan kornea
-       Keadaan umum penderita sangat buruk
-       Pada tahap ini dapat terjadi perforasi kornea (kornea pecah)

6.    Xeraftalmia scar (XS) = sikatriks (jaringan parut) kornea
Tanda-tanda :
-       Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengecil
-       Bila luka pada kornea telah sembuh akan meninggalkan bekas berupa sikatrik atau jaringan parut
-       Penderita menjadi buta yang sudah tidak dapat disembuhkan walaupun dengan operasi cangkok kornea

7.    Xeroftalmia Fundus (XF)
Tanda-tanda :
-       Dengan opthalmoscope pada fundus tampak gambar seperti cendol.
                                                                                                                                
Tanda-tanda Biokimia :

·         Penentuan Masalah Kesehatan Masyarakat (KVA) Sumber WHO, 1982
Indikator yg digunakan
Batasan Prevalensi
Plasma vit A >= 10 µ  /dl
>= 5%
Liver Vit A >= 5 µ  /dl
>= 5%